Kertas & Pena
Pertama mata melihat, biasa
saja
Tak ada kertas, tak ada
pena
Pertama berkenal, masih
biasa
Hanya ada kertas putih
bersih, dan pena yang tersusun rapih di sampingnya
Sesudah berkenal, mulai
ada yang beda
Pena itu mulai
menggoreskan tinta emasnya di kertas putih bersih
Aku tak bisa membaca
apa tulisan tinta emas tersebut
Mungkin terlalu indah,
mungkin teralu menyilaukan
Lama berkenal, aku
mulai bisa membaca
Ternyata itu kebaikan,
ternyata itu cinta
Sekarang aku sudah
mengenalnya
Nama ku pun tertulis pada
kertas putih bersih miliknya
Setelah ku mengenalnya,
setelah ku tau kebaikanya
Setelah ku tau cintanya
Aku tau aku pun
mempunyai tugas
Menjaga kertas itu agar
tidak rusak, menjaga kertas itu agar tidak kotor
Menjaga tinta emas itu
agar tidak pernah habis
Dan menjaga namaku agar
terus ada pada kertas putih bersih itu
Aku bukanlah aku yang
dulu, yang hanya menjadi pemerhati kertas putih bersih
Aku yang sekarang,
bersamamu
Kita berdua, menjadi
penulis
Menjadi Penggores tinta
emas pada kertas putih bersih itu
Aku dan kamu
Selamanya kita tuliskan
kebaikan
Selamanya kita tuliskan cinta